Oleh : Afifatul Magfiroh

Tak ada karya bukan berarti taka ada usaha, ungkapan tersebut cukup untuk mewakili kondisi CINEAS (Cinema’s Society) saat ini, diusianya yang telah genap satu tahun pada 19 desember 2010. Sebuah komunitas yang bergerak di bidang sinematografi dan jurnalistik ini, mencoba menawarkan berbagai kreatifitas kepada seluruh generasi bangsa pada umumnya, kususnya mahasiswa STAIN Jember.

Usia memang boleh dianggap dini, namun kobaran semangat para anggotanya dalam mewujudkan suatu kreatifitas baru di STAIN Jember, patut kita acungi jempol. Pasalnya, komunitas yang dipelopori oleh mahasiswa prodi KPI ( komunikasi dan penyiaran islam ) ini, mampu menyihir kalangan civitas kampus yang terletak di daerah Mangli, Jember. Meskipun komunitas ini dianggap sebagai komunitas kecil, namun namanya cukup populer diantara mahasiswa.

CINEAS didirikan pada tahun 2009 lalu di Jurusan Dakwah STAIN Jember dengan mengangkat Aisyiatur Rohmah ( mahasiswa prodi KPI, saat ini semester 3) sebagai persiden pertamanya. Berangkat dari sau visi dan misi yang sama, yakni menyebarluaska nilai-nilai keislaman kepada khalayak ramai dengan berbasis pada kemajuan IPTEK ( dalam hal ini di bidang sinematografi) yang berlandaskan dengan kekuatan IMTAQ dan penghargaan Kreatifitas. Didalamnya terdapat dua devisi yang berkonsentrasi dibidang jurnalistik dan perfilman. Kolaborasi antara dua bidang tersebut memunculkan adanya efesiensitas dan efektivitas dalam berdakwah sehingga pengeksploitasian kreatifitas dapat terealisasikan dengan baik.

Tak ayal lagi, pro dan kontra acap kali menghiasi perjalanan karir CINEAS selama setahun ini, jatuh bangun pun bujanlah hal yang luar biasa bagi komunitas yang beranggotakan mahasiswa jurusan Dakwah ini. Berbagai strategi dikerahkan untuk menyusung karyanya di wajah perfilman, mulai dari persiapan dari crewnya sendiri, konsultasi dengan para Pembina CINEAS, sampai bekerja sama dengan beberapa prodiction house di wilayah Jember. Seberapa besar usaha yang digencarkan, seberapa kuat motivasi yang dikobarkan, tidak akan berarti apa-apa jika fasilitas untuk mewujudkannya kosong, begitulah yang dialami oleh komunitas yang masih seumur jagung ini. Kurangnya fasilitas yang memudahkan CINEAS dalam berkarya merupakan tongak utama kesulitan untuk berkreatifitas .

Pada juli 2010 lalu, CINEAS menggarap sebuah film fiksi pendek ber judul “My Name Is Mat” yang bercerita tentang perjuangan seorang mahasiswa dalam mengejar cita-citanya, namun aktifitas shoting film tersebut harus berhenti lantaran tidak adanya fasilitas yang mendukung. Pun demikian para crew tetap semangat dalam mewujudkan karya perdananya itu dengan merubah scenario yang ada, judul film juga para pemainnya yang lebih eye-catching lagi, setelah mempertimbangkannya dengan matang.

Kini, CINEAS sedang dalam produksi film, diantaranya film documenter yang mengangkat perayaan petik laut di Puger, Jember dan film fiksi yang juga berkisah tentang perjuangan para mahasiswa yang terbelenggu dalam sisitem-sistem kampus. Sampai saat ini, CINEAS masih belum menghasilkan karya-karya yang telah ditargetkannya. Hal ini juga menimbulkan adanya pro dan kontra, mengingat diusianya yang dianggap sudah mampu menorehkan pena perfilman dalam sejarah kampus STAIN Jember ini, tapi satu karya pun belum terpublikasikan .

Tidak sedikit memang, warga kampus yang kurang setuju dengan munculnya CINEAS sebagai komunitas yang independent di Jurusan Dakwah STAIN Jember, namun banyak juga masyarakat kampus yang antusias dengan komunitas ini. Terbukti dengan adanya beberapa mahasiswa( Jurusan Dakwah) yang mencoba mendaftarkan dirinya sebagai calon anggota baru CINEAS, meski pendaftaran belum dibuka. Untuk kedepannya, para anggotanya optimis bahwa Komunitas CINEAS nantinya akan mampu untuk bersaing dengan sehat di pasar global dengan tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman sebagai motivasi dahsyat dalam setiap produk yang dihasilkan oleh para kreator CINEAS.